Hanya "Gayus Tambunan" Manusia Paling DINGIN di antara Manusia-manusia paling DINGIN di Era PEMANASAN Global saat ini.

37
Kembali sudah sang jiwa dari lelahnya raga ini, sambut mentari dengan paksaan senyum untuk mengucapkan "Selamat pagi manusia-manusia sisa kemarin". Masih dalam rundung kecewa atas manusia-manusia tersebut, sebab yang selalu dibicarakan tidak lain tentang senat perubahan  iklim/pemanasan global. Di dalam pembicaraannya selalu itu-itu saja, dunia Internet pun begitu, apalagi di dalam berita radio dan televisi yang tak henti-hentinya membangkang akan perubahan iklim. Sekarang saya tanya, apakah kita pernah melakukan pemanasan tersebut untuk pergi? Mungkin bisanya memperkritis yang ada. 
Sudah terlalu lelah melihat manusia-manusia yang mendustakan iklim. Sangat membuat telingaku terasa di gorok golok mendengar para manusia-manusia berkoar adanya, namun bukti yang mendukung antropogenik pemanasan global berdasarkan informasi yang luas disusun dari "data satelit, radiosondes, lubang bor, gletser, es laut, permukaan laut, rekonstruksi proxy, dan lapisan es, apa yang di dapat??? Tambah parah, seakan bumi sudah menolak dihuninya lagi. Terlepas dari pikiran logis saya, apakah satu berpendapat dengan sobat-sobat bahwa siklus alam, hairspray,, atau Allah SWT pendendam yang harus disalahkan dari pemanasan global saat ini??? Jujur saja saya tidak sungkan untuk selalu berendam di air yang cukup dingin, bisa jadi bila sudah tidak tahan mungkin akan saya tanam kepala saya di pasir pantai tapi akhirnya mengubur kepala di pasir tersebut akan terasa panas  juga karena kita juga harus datang untuk udara. Ini yang dikatakan sedih tidak ada yang tahu. :( Beda lagi, hanya Gayus HP Tambunan manusia paling DINGIN di antara manusia-manusia paling DINGIN di Era PEMANASAN Global saat ini. Saya menulis ini karena seakan-akan panca indra kita tidak berfungsi lagi, harusnya segala hal yang kita lihat adalah hal yang harus kita lakukan. Jangan sepert Gayus ya Sobat. :)

Pemansan global itu tidak hanya di Indonesia yang mengalaminya, seperti yang saya sebutkan tadi sumber penyudutannya seperti siklus alam, hairspray,, atau Allah SWT, hal ini sudah ibarat sarapan pagi (seperti saat ini yang saya lakukan, hehe). seluruh penghuni bumi juga menikmatinya pemanasan tersebut sobat, sebagai tolak ukur bagi pemikiran-pemikiran kritis penulis Indonesia, mari kita kelola dan cerna sebagaimana mestinya. Kita mulai dari apa yang pernah saya baca seperti:

Tingkat Rising Laut
Pada abad ke-20 suhu rata-rata di seluruh dunia naik 0,6 derajat Celcius. Pada tahun 2001, IPCC melaporkan bahwa rata-rata suhu dunia akan meningkat antara 1,4 dan 5,8 derajat Celsius pada tahun 2010. [i] Seperti peningkatan suhu melelehkan es, terutama di Greenland dan Antartika, dan menciptakan ekspansi termal, permukaan air laut akan naik menjadi 20 inci sampai tiga meter lebih tinggi pada akhir abad ini daripada sekarang. [ii] Tidak semua wilayah pesisir akan mengalami peningkatan yang sama dalam permukaan laut, bahkan mungkin mengalami peningkatan jauh di atas rata-rata global, sementara yang lain akan mengalami penurunan permukaan laut. [iii]
 

Perubahan Iklim Pengungsi 
Daripada membangun Atlantis berikutnya, orang-orang dipengaruhi oleh naiknya permukaan air laut akan bergerak dalam jumlah yang cukup besar. migrasi massal tidak pernah datang mudah, terutama ketika mereka melibatkan beberapa negara termiskin di dunia, dengan Vietnam, Bangladesh, Cina, India, Thailand, Filipina, Indonesia, Nigeria dan Mesir diharapkan menjadi hit yang memang harus lebih keras dengan peningkatan tersebut. Diperkirakan bahwa sekitar 200 juta orang dapat dipengaruhi oleh tingkat kenaikan permukaan laut pada tahun 2050 nanti. Sebagai pengungsi, perubahan iklim bermigrasi dalam jumlah yang semakin tinggi, sistem politik akan diuji. Dalam semua kemungkinan, beberapa tidak akan berlalu begitu saja, contoh kecilnya kita review ibukota kita (Jakarta).


Kepunahan massal dan Migrasi
Jika menangkap lingkungan - frase dari tahun 1990-an adalah "menyelamatkan  ikan paus," (bukan Gayus loh), dan di tahun tahun 2000-an adalah "menyimpan beruang kutub," (bukan berUANG Indo loh), beruang kutub sebagai spesies yang telah menjadi anak poster dengan dampak dari pemanasan global. beruang kutub memiliki mulai tenggelam karena mereka harus berenang jarak lagi antara arus es, dan US Geological Survey telah meramalkan bahwa jika tanjung es di Kutub Utara terus mencair pada tingkatan saat ini, "dua pertiga kutub beruang dunia sub-populasi akan punah di pertengahan abad [iv] Tentu saja, bukan hanya beruang kutub yang terpengaruh, satu penelitian memperkirakan bahwa seperempat dari hewan darat dan tanaman bisa menjadi punah karena pemanasan global selama 45 tahun ke depan. Hewan yang bermigrasi ke utara atau ke ketinggian yang lebih tinggi, dengan sebuah penelitian terbaru "dari hampir 2.000 spesies tanaman dan hewan" menampilkan gerakan "ke arah kutub pada tingkat rata-rata 3,8 mil per dekade. migrasi tersebut dapat mengganggu ekosistem rumit yang telah diambil ribuan tahun untuk berkembang. Mengubah suhu, dan siang hari isyarat juga dapat mengubah perilaku hewan dan tumbuhan. Sebagai contoh, proses seperti bertelur dan berbunga/berbuah bisa menggeser karena faktor iklim tersebut.


Kehilangan Terumbu Karang
Karang mendapatkan makanan "mereka", (mereka siapa? yang jelas bukan manusia-manusia suapan Gayus) ehmm.. yang jelas dari zooxanthellae disebut ganggang, yang hidup di karang. ganggang ini sangat sensitif terhadap perubahan temperatur, dan "peningkatan nyahanya 1,8 derajat Fahrenheit, halini dapat menyebabkan karang untuk mengusir ganggang mereka, atau pemutih. "Selama jangka waktu lama, pemutihan tersebut akan menyebabkan kematian. Sebuah faktor kedua untuk penurunan arus laut yang luas di terumbu karang sebagai konsentrasi karbon dioksida pada atmosfer (CO2) yang terus meningkat, lautan pun  akan semakin asam. Hal ini akan mengurangi ketersediaan ion karbonat bebas dalam air, sehingga lebih sulit bagi polip yang membangun terumbu karang untuk mengekstrak kalsium karbonat yang mereka butuhkan agar bisa bertahan hidup layaknya gayus dan suntikan dana dari orang-orang terkaya tersebut.
 

Kekuatan Badai
Sampai sekarang belum ada bukti yang mengaitkan pemanasan global untuk peningkatan jumlah badai di dunia, tetapi ada bukti yang mengaitkan pemanasan global dengan badai dan sebagai buktinya, air laut yang lebih hangat akan menghasilkan jumlah penguapan  yang besar bagi air laut (tentunya meningkat), sehingga memicu badai yang lebih besar akan menerjang. Pada Tahun 1970-an, jumlah badai tropis di seluruh dunia mencapai kategori 4 dan 5 adalah 11 per tahun. Sejak tahun 1990, dunia telah memiliki sekitar 18 kategori 4 atau 5 badai per tahun [v].
Seperti halnya gempa bumi, Gunung berapi, dan tanah longsor, Subahanallah!!! Seperti gunung es yang mencair, tekanan pada bagian-bagian kerak bumi akan terasa lega, sementara naiknya permukaan air laut akan meningkatkan pada daerah pesisir di seluruh dunia. hal ini dapat memiliki implikasi proporsi seismik. Profesor Bill McGuire, Direktur dari University College London Hazard Research Centre, mengamati bahwa periode postglacial masa lalu penuh kegiatan seismik yang meningkat sebagai "bagian dari kerak bumi yang sebelumnya dibebani oleh kenaikan es dalam proses yang dikenal sebagai isostatic rebound.  Dengan kata lain, es mencair dapat menyebabkan gempa bumi dan tsunami lebih banyak. 
Christian Huggel, dari University of Zurich, mengatakan bahwa kenaikan jangka hangat di frekuensi di tempat-tempat seperti Pegunungan Alpen Swiss, Alaska, dan Selandia Baru, longsor juga akan meningkat seiring mencairnya salju dilonggarkan. Pemanasan global juga dapat meningkatkan frekuensi letusan gunung berapi. Studi di Islandia menunjukkan adanya hubungan antara beban es berkurang dan letusan gunung berapi, mengutip aktivitas vulkanik meningkat pada akhir Zaman Es yang terakhir [vi].


Konsekuensi Ekonomi  
Jika teman-teman sudah membaca tentang penurunan drastis keanekaragaman hayati, perubahan iklim pengungsi, dan kekuatan badai diatas, tidak meyakinkan teman-teman tentang keseriusan memikirkan pemanasan global, pemanasan global merupakan masalah ekonomi juga. Kenapa begitu? jadi bukan Gayus saja yang berkonsekuensi dengan manusia-manusia utusannya ya? ehhm... Sampai sekarang, tidak ada yang sempurna dapat memprediksi pemansan global atau konsekuensi ekonomi dari pemanasan global akan terlihat seperti apa yang kita lihat saat ini, mereka yang mengabaikan fakta-fakta akan tangisan bumi ini diharapkan memiliki gambaran yang lebih jelas dari sosok Gayus Tambunan. 

Sakit, biarlah menjadi sakti dibalik jeritan hati buat hukum di Indonesia, seperti artikel saya sebelumnya yang mengulas kenapa alam mempersembahkan tembang harmoninya seperti tsunami, gempa, angin puting beliung, meletusnya gunung berapi, banjir, dll. Salah satu simbol tegoran alam tersebut karena ulah manusia-manusia seperti Gayus Tambunan, andai para Bapak-bapak berdasi yang gagah ingin sedikit melestarikan lingkungan, tapi apa yang ada? Pelestarian korupsi yang ada. dari para kalangan artis juga wajib mempedulikannya, apa sih susahnya, untuk memulai memang hal yang tersulit, nah sekarang sudah ada yang memulai seperti Mbak Titi DJ yang mengusung tema Lingkungan Hidup di dalam konser 2011 ini, jadi ayoo buat para artis lainnya, jadikan Mbak Titi panutan tapi jangan hanya sekedar hilang di konser saja hal tersebut, wujudkan tema tersebut, yaah walau hanya sekedar menyentuh tanah sedikit saja tangannya unutuk menanam pohon ditempat yang pantas ditanami. Jika tidak ada waktu atau repot atau sibuk atau apa saja alasannya, saya mewakili salam jeritan sang bumi untuk mendonatur dana pembelian tanaman, serahkan sendiri ke forum/komunitas/organisasi yang berhubungan dengan pemeliharaan/pelestarian lingkungan. Jika masih tidak sempat kebetulan Ayah saya sekretaris di AMPHRI (Assosiasi Masyarakat & Pengusaha Hutan Tanaman Rakyat Indonesia) bisa langsung menuju lokasi [klik disini] jadi bisa saya sambungkan untuk kiranya lebih mempedulikan lingkungan. 

Setelah kita mengetahui berita pemanasan global dari berbagai dunia, jadi marilah kita saling berbagi, merangkul, bangkit bersama dalam keterpurukan ini, tak lain untuk memeluk bumi dan sudah saatnya kita membalas budi sang bumi atas udara yang di berikannya.


Setiap hari saya saya menulis dan apapun yang saya tulis entah kenapa tetap kembali pada bumi, saya tidak mengerti apakah hal ini akan menjadi kode alam??? atau sebuah isyarat?? atau mungkin memang bumi yang sudah tidak kuat menopang tingkah laku kita sebagai makhluk yang paling membosankan baginya??? Jika saya pikir kembali, memang benar, sebelum terjadi dan harus banyak nyawa tersita sebaiknya kita bergerak mulai sekarang. hayooo cepaaaaaaaaaaattt.. SEKARANG!!! hallah masih diem, liat dibawahnya tuh, ada sampah, mohon di pindah ke tempat yang memang tempatnya ya. :)


Dari tulisan ini, jika disimpulkan saya menginginkan adanya tindak lanjut dan munculnya inovasi-inovasi baru untuk menanggulangi segala sebab pemanasan global tersebut. Sudah banyak contoh yang ada, seperti inovasi pemanfaatan-pemanfaatan limbah organik/an organik, jika disebutkan ada banyak, lebih dari ratusan, ribuan, bahkan jutaan inovasi untuk memanfaatkan limbah tersebut, hanya saja pemikiran kita yang harus dikembangkan. Namun yang saya maksud bukan terfokus untuk itu, namun bagaimana caranya membuat inovasi penangulangan seperti adanya kompor berbahan selain minyak, penanggulangan polusi kendarraan (motor listrik), dan banyak lagi yang lainnya. 

Belakangan ini saya menyimak keadaan di negeri  ini yang terlalu suram bila dipadukan dengan kondisi bumi saat ini, sebagai penjelasan simpel, lihat cerita bergambar dibawah ini:




 
Gayus 

 
Jayus

 
Gayus

 
 Jayus

 
Pak Ical
[ * ]


Bagaimana mungkin, satu petarangan saja beda pendapat. Hmss.. Untukmu negeri, untukmu bumi, entah ini sensasi, entah ini sindiran, entah ini tulisan tak berharga, silahkan berpendapat, saya hanya ingin memberi salam kepada Front Pembela Kebenaran yang membenarkan hal-hal tidak benar, sungguh tidak benar untuk dikatakan benar. aah, semua tidak ada yang benar!!! Salam lestari buat hamba-hamba sisa kemarin.


=====================================================


Referensi Artikel:



i[i]   http://news.nationalgeographic.com/news/2004 
      /04/0420_040420_earthday.html?PHPSESSIDa4acd6c7a7ef222ebddb23517f18b2e6 =
[ii]   http://www.worldviewofglobalwarming.org/pages/rising-seas.html
[iii]  http://climatechange.110mb.com/effects-sea-level-rise.htm
[iv]  http://www.nrdc.org/globalwarming/fcons/fcons3.asp
[v]   http://rsta.royalsocietypublishing.org/content/368/1919/2519
[vi]  http://rsta.royalsocietypublishing.org/content/368/1919/2519


Cerita bergambar :
[ * ]  Mbah google dengan faryzt editing konsep.




Posting Komentar

37Komentar
  1. wkwkwkwkwk,dimana2 fotox gayus.lucu nih.

    BalasHapus
  2. manatap tuh crita brgmbarnya,ckckckck

    BalasHapus
  3. celaka,panas-panas gini masih ngerasa dgin.alamak.

    BalasHapus
  4. Benar!berbagai bencana dari sejumblah pelosok dunia terus datang silih berganti.lantas kita wajib menanggulangi bagaimana cara menghindarinya.

    BalasHapus
  5. bumi kita akan lestari kembali dan kita bisa merasakan sejuknya udara yang kita hirup jika kita mengerti kejamnya pemanasan global.sukses om.

    BalasHapus
  6. Panas banget ya hari ini ya..punya air ngak? pemanasan global lagi ni tulisan,okelah ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia.seperti pak gayus tuuu ;p

    BalasHapus
  7. bagaimana jika peristiwa-peristiwa yg trjadi di negara lain tersebut akan berdampak ke indonesia?terus terjadi dan bagaimana pula dengan nasib bumi kita besok, bahkan untuk generasi kita berikutnya?apa gayus yg mau tanggung semuany ??????????????????????!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    BalasHapus
  8. Mantap jika berbau politik brad. Penegakan hukum yang konsisten dan konsekuen – baik PP, Keppres, maupun Perda - untuk menghindari kepentingan sepihak dan untuk terlaksananya role sharing yang ‘seimbang’ antar unsur-unsur stakeholders. jangan mau kadali terus sama bunglon.

    BalasHapus
  9. apalah daya,semua sudah terjadi,ambil hikmahnya aja bro dari pada nyrocos. :D

    BalasHapus
  10. lo,emang pa yg trjdi dgn bumi qt ske?Lalu apa yang akan terjadi dengan kondisi bumi sekarang ini, dengan jumlah penghuni yg kurang lebih dari enam miliar 6.0000.0000.0000 ini?

    BalasHapus
  11. woyy lihat hutan dan pencemaran aer jg atu.

    BalasHapus
  12. Nambahin kapten Ris. Meluasnya intrusi air laut selain diakibatkan oleh terjadinya kenaikan muka air laut juga dipicu oleh terjadinya land subsidence akibat penghisapan air tanah secara berlebihan. Sebagai contoh, diperkirakan pada periode antara 2050 hingga 2070, maka intrusi air laut akan mencakup 50% dari luas wilayah Jakarta Utara.semoga manfaat.

    BalasHapus
  13. sakit perut ane liat foto gayus,kepalanya mirip bal leken.haaaaaahaaaaaahaaaaaaa..

    BalasHapus
  14. Sabar-sabar Pak. pada saat ini Pemerintah tengah mengkaji ulang RTRWN yang diselenggarakan dengan memperhatikan perubahan lingkungan strategis ataupun paradigma baru sepert:

    -globalisasi ekonomi dan implikasinya,
    -otonomi daerah dan implikasinya,
    -penanganan kawasan perbatasan antar negara dan sinkronisasinya,
    -pengembangan kemaritiman/sumber daya kelautan,
    -pengembangan kawasan tertinggal untuk
    -pengentasan kemiskinan dan krisis ekonomi,
    daur ulang hidrologi,
    -penanganan land subsidence,
    pemanfaatan jalur ALKI untuk prosperity dan security, serta
    -pemanasan global dan berbagai dampaknya.
    Sabar ya.

    BalasHapus
  15. gimana bisa sabar wong janji mulu. huuks.

    BalasHapus
  16. bosen,tpckup mmbangun.sukses ja.

    BalasHapus
  17. jgn ngarep ada donatur mz,artispun kalang kabut cri duit. hohohohoho.

    BalasHapus
  18. hidup adalah perbedaan,jgn didebatkan.kunjungi blog saya. http://sustriawan.blogspot.com/

    BalasHapus
  19. yang terpenting,kita semua satu,semoga mati bareng2 *ngarep*

    BalasHapus
  20. hahahaha,cm bs ktawa mode. ^_____^"

    BalasHapus
  21. Pemanasan global dapat dianggap sebagai hasil dari penyebab alami. Apakah itu letusan gunung berapi, bintik matahari, atau bahkan rotasi bumi, banyak yang akan berpendapat bahwa peristiwa alam tertentu yang menyebabkan suhu global hangat.
    Vote tulisan Anda. Sukses.

    BalasHapus
  22. Mantap,tambahan aja.
    Stasiun Power : karbon dioksida, oksida nitrat

    Pembuangan Limbah dan Pengobatan : metan, asam nitrat

    Penggunaan Lahan dan Biomassa : karbon dioksida, metan dan asam nitrat

    Residential, Commercial, dan sumber-sumber lain : karbon dioksida, metan dan asam nitrat

    Industri Proses : karbon dioksida, metan, asam nitrat

    Transportasi : karbon dioksida, oksida nitrat

    Pertanian sampingan : karbon dioksida, metan, asam nitrat

    Bahan Bakar Fosil Retrieval, Pengolahan, dan Distribusi : karbon dioksida, metan.
    Alhamdulillah.
    untuk melihat alien di jogja, lihat blog saya ya >> http://asksalman19.blogspot.com/2010/04/cara-memodifikasi-related-post-artikel.html

    BalasHapus
  23. yups,dari itu ada 11 gejala brad,diantarana:
    1. Kebakaran hutan besar-besaran
    2. Situs purbakala cepat rusak
    3. Ketinggian gunung berkurang
    4. Satelit bergerak lebih cepat
    5. Hanya yang Terkuat yang Bertahan
    6. Pelelehan Besar-besaran
    7. Keganjilan di Daerah Kutub
    8. Mekarnya Tumbuhan di Kutub Utara
    9. Habitat Makhluk Hidup Pindah ke Dataran Lebih Tinggi
    10. Peningkatan Kasus Alergi
    dan yang ke 11/terahir adalah gayus. wkwkwkwkwk.

    BalasHapus
  24. Andai aku gayus tambunan.hohoho..lagu populer skrg nih. ;P

    BalasHapus
  25. for alman, betulan y, , itu yang menyebabkan dampak terhadap planet kita. Sebagai spesies makhluk hidup, adalah tanggung jawab kita untuk menjaga planet kita menjadi yang terbaik dari kemampuan kita dan pada saat yang sama mungkin bahkan mengurangi laju pemanasan global untuk generasi mendatang.salam lestari juga.

    BalasHapus
  26. Hanya ingin memberi salam kepada Front Pembela Kebenaran yang membenarkan hal-hal yang tidak benar. "Salam Lestari".

    BalasHapus
  27. suatu pembelajaran. visit yo.

    BalasHapus
  28. ikut beatblog writing contest jg y

    BalasHapus
  29. Kritis,pemikiran kritis,tp membangun kok.sukses.

    BalasHapus
  30. SETUJU bang.sakit prut bacax we.

    BalasHapus
  31. serius bgt nulisnya bos....

    BalasHapus
  32. Ikuti juga lomba2 yg lain di http://informasilombatahun2009.blogspot.com/ thx

    BalasHapus
  33. yo wes juara wes,jgn lp traktirane bang. =D

    BalasHapus
  34. Artikel penunjang,faktor alam dan politik berbaur. jangan berhenti menulis.

    BalasHapus
  35. ha..ha...
    kunjungi juga blog saya mas. ane juga ikutan

    http://creativeendless.wordpress.com/2011/02/11/lestari-alamku-menjadi-selaras-hidupku/

    BalasHapus
Posting Komentar