Sabtu, Februari 19, 2011
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan
di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara
yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia .
Komitmen yang kuat dan
konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,
perlu ditingkatkan terus menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam
tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia . Konstitusi Negara
Republik Indonesia perlu
ditanamkan kepada seluruh komponen bangsa Indonesia , khususnya generasi muda
sebagai generasi penerus.
Mata
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan
pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara yang baik, yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan
Kewarganegaraan (Citizenship Education) merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosiokultural,
bahasa, usia, dan suku bangsa.
Dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (KBK 2004 dan
Standar Isi 2006) ditegaskan bahwa :
I.
Tujuan Pendidikan Menengah Pertama :
Tujuan Pendidikan Menengah Pertama
adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan kemampuannya.
II.
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
Standar isi Pendidikan Kewarganegaraan
SMP/MTs :
a.
Memahami
hakekat Bangsa dan Negara kesatuan Republik Indonesia.
b.
Menganalisis
sikap positif terhadap penegakan hokum, peradilan nasional, dan tindakan anti
korupsi.
c.
Meganalisis
pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan, penghormatan serta penegakan
HAM baik di Indonesia maupun luar negeri.
d.
Menganalisis
peran dan hak warganegara dan system pemerintahan Negara Kesatuan Repbulik
Indonesia.
e.
Menganalisis
budaya politik demokrasi, konstitusi, kedaulatan Negara, keterbukaan dan
keadilan di Indonesia.
f.
Mengevaluasi
hubungan Internasional dan sistem hokum internasional.
g.
Mengevaluasi
sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan pancasila dan UUD 1945.
h.
Mengaalisis
peran Indonesia dalam politik dan hubungan Internasional, regional dan
kerjasama Global lainnya.
i.
Menganalisis
sistem hokum internasional, timbulnya konflik internasional, dan mahkamah
internasional.
Dari
Standar Isi dan Standar Kompetensi tersebut diatas, penulis memilih butir
ketiga yaitu meganalisis pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan,
penghormatan serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar negeri,
sebagai landasan judul penelitian tindakan kelas ini.
Berdasarkan
hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa kurang aktif dalam kegiatan
belajar-mengajar. Anak cenderug tidak begitu tertarik dengan pelajaran PKn
karena selama ini pelajaran PKn dianggap sebagai pelajaran yang hanya
mementingkan hafalan semata, kurang menekankan aspek penalaran sehingga
menyebabkan rendahnya minat belajar PKn siswa di Sekolah Menengah Pertama.
Banyak
faktor yang menyebabkan hasil belajar PKn siswa rendah yaitu faktor internal
dan eksternal dari siswa. Faktor internal antara lain: motivasi belajar,
intelegensi, kebiasan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal adalah
faktor yang terdapat di luar siswa, seperti; guru sebagai Pembina kegiatan
belajar, startegi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan.
Dari
masalah-masalah yang dikemukakan diatas, perlu dicari strategi baru dalam
pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran yang mengutamakan
penguasaan kompetensi harus berpusat pada siswa (Focus on Learners), memberikan
pembelajaran dan pengalaman belajar yang relevan dan kontekstual dalam
kehidupan nyata (provide relevant and contextualized subject matter) dan
mengembangkan mental yang kaya dan kuat pada siswa.
Disinilah
guru dituntut untuk merancang kegiatan pembelajaran yang mampu mengembangkan
kompetensi, baik dalam ranah kognitif, ranah afektif maupun psikomotorik siswa.
Strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa dan peciptaan suasana yang
menyenangkan sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
mata pelajaran PKn. Dalam hal ini penulis memilih judul “PENINGKATAN KEMAMPUAN
MEMECAHKAN MASALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASE LEARNING PADA SISWA
KELAS VII SMP NEGERI I KECAMATAN LARANGAN KABUPATEN PAMEKASAN”. Karena Karya Tulis Ilmiah ini terlalu panjang di posting di blog ini yang terdiri dari 49 Halaman,saya posting sedikit saja, dan untuk lebig lengkapnya silahkan email ke andikafaris [at] gmail [dot] com atau melalui nomor 08195011456. Terima kasih.
Semoga Menjadi Suatu pencerahan.
di angkat telepon saya yg nomoe belakangnya 863 Pak. butuh bantuan.
BalasHapusPak lihat daftar pustakanya dulu ya.
BalasHapusIni lengkap sama daftar pustaka dan abstraknya ya?
BalasHapus